Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Dormitory

Rabu, 28 november 2012  Yah, karena di lorong gue dewasa ini terkena wabah demam nulis atau dalam bahasa kedokteranya itu adalah  nulisitis . Mereka udah melihatkan gejala – gejala terkena penyakit nulisitis, gejala dari penyakit nulisitis tuh biasanya seseorang menjadi rajin menulis. Berdiam diri duduk di pojokan kamar, curhat dengan laptop atau notebook mereka, sambil senyam – senyum menjijikan sendiri. Kalo seseorang sudah terlihat seperti tadi, maka positif dan bisa dipastikan orang itu terkena penyakit  nulisitis . Begitu juga dengan temen – temen gue yang ada di asrama, mereka tiba – tiba berlomba – lomba nulis tentang kehidupan mereka di asrama. Mereka jadi penulis karbitan, nulis buat blog, sekedar curhat di laptop, dan ada juga yang nulis buat bahan modusan. Modus dengan cara maksa orang yang dia suka cuma buat sekedar baca hasil tulisan dia yang dia buat selama berjam - jam. Kreatif. Tema gue kali ini, yah sama sih kaya mereka, gue mau bahas baik dan busuk  

Desa, Harapan Indonesia di Masa Depan

                Desa adalah subunit terkecil dari pemerintahan Negara,desa dibatasi oleh wilayah yang sudah ditentukan dengan desa lain, mempunyai kearifan lokal dan komoditi lokal di dalam wilayahnya. Desa, hal yang pertama ada di benak kita ketika mendengar desa adalah kumuh, terbelakang, bodoh, dan  menyusullah hal yang kedua, indah, asri, dan sejuk. Desa dalam pandangan suatu perusahaan besar adalah ladang uang, tempat yang bisa mendapatkan tenaga kerja dengan upah murah, dan waktu kerja yang banyak, Eksploitasi tenaga dan waktu secara besar – besaran. Sedangkan, desa dalam pandangan mahasiswa adalah ladang percobaan, bercoba hasil penelitian mereka yang kadang memberi harapan kosong untuk masyarakat desanya sendiri, berjanji akan memberikan suatu jalan keluar, namun ketika waktu untuk turun ke desa sudah habis dan masalahnya belum selesai, mahasiswa pergi begitu saja. Iya itu kita, mahasiswa.                 Komoditi yang khas dan melimpah harusnya bisa dimaksimalkan dan me

Hijau

       Cinta adalah sesuatu yang suci, cinta adalah misteri. Cinta, begitulah semua orang menyebutnya. Menyebut perasaan yang mengalir bagai arus sungai di atas awan tempat bidadari bersemayam.  Egi termenung melihat kumpulan awan yang berjajar, berbaris seakan sedang menghiburnya, orang yang sedang duduk memandang langit memapahkan masalahnya kepada awan yang tanpa keluhan mendengar cerita-ceritanya. Semesta di sore hari ini mendukung Egi melepaskan semua masalah yang dia  alami. Rumput yang terbentang panjang menjadi alas untuk  mengagumi sejenak ornament–ornament langit. Angin berhembus membawa wangi dari rumput yang terlihat basah, bau itu, bau yang khas menenggelamkan Egi ke dalam ketenangan saat memejamkan mata.   “ Egi, makan es krim yu? “ Pesan singkat masuk ke hp usangnya. “ Boleh, kamu dimana Vert1? Aku kesana “ Egi berdiri, melihat ke arah langit untuk yang terakhir kalinya, meninggalkan mereka sendiri seraya berterima kasih karena telah mendengar semua masalahnya. 

Berani Melayani itu Baik

            Pelayan , adalah sebutan yang sering disalah artikan oleh orang lain. Berifat buruk, rendah, dan tidak dihargai. Padahal kalo gue bilang, pelayan itu pekerjaan yang susah. Kenapa? Karena berani menurunkan ego untuk ego orang lain, dan berani menurunkan kesabaran agar tidak marah saat disuruh itu sesuatu yang gak gampang. Pasti ada perasaan “ kesel “ saat kita diperintah oleh orang lain, dan pasti ada juga perasaan “ kenapa gak lo aja sih? “ saat orang lain mulai merintah dan meneriaki kita. See? Itu susah bro, gak gampang. Dan disini, gue cuma mau kasih tau bahwa apa yang ada di gambaran orang lain selama ini tentang  Pelayan dan Melayani itu salah. 1.        Pelayan gak harus buruk       Menjadi Pelayan bukan berarti pekerjaan yang sia – sia, dan bukan pekerjaan yang buruk juga.  Pekerjaan yang mulia dimana semua orang gak bisa ngelakuin itu. Mengabdikan diri pada sesuatu hal, itu juga termasuk pelayan . Kita kenal di dalam agama tetangga, ada yang disebut dengan

METAMORPH

Sabtu, 1 Februari 2014           Metarmophosis atau dalam bahasa indonesia berarti perubahan bentuk. Berubah menjadi sesuatu yang baik bagai kupu – kupu yang meninggalkan bentuk lamanya menjadi sesuatu yang indah. Sesuatu yang dapat menghinoptis orang lain dengan keelokannya. Atau juga berubah menjadi yang lebih buruk dari yang sebelumnya, Seperti kecoak yang juga mengalami metarmofosis, mengalami hal yang sama dengan kupu – kupu tapi mendapat opini yang  lebih buruk dibanding kupu - kupu.            Manusia juga seringkali mengalami metarmofosis dalam hidupnya, termasuk gue, karena gue juga bagian dari manusia. Setelah lama tak jumpa dengan blogger, setelah menghilang karena kesibukkan mencari jati diri, dan setelah Twitter dan facebook sedikit menggeser keberadaan blogger di hati gue. Dan disitu gue mulai menyadari bahwa efek dari twitter besar banget ternyata, di twitter yang dibatasi dengan 140 karakter gue Cuma bisa berkata ala kadarnya dan gak bisa berekspresi sebebas mungkin

LIVE IS SO HARD

Selasa 05 Juli 2011         Yah jam 9 malem, hari selasa, bulan juli, tanggal 5 ini gue bakal tulis info najis di sini (lagi). ini masih info cinta, tapi gue bakal ceritain disini gimana ketika seseorang sedang galau , dari yang paling NAJIS sampe yg NAJIS BANGET.          Biasanya orang bisa   galau   bukan karena cinta atau masalah cewek saja,   galau   bisa disebabkan oleh apapun, bahkan hal yg kurang penting pun bisa jadi penyebab   galau , dan biasanya lagi ketika orang itu   galau   dia langsung melampiaskan rasa   galau   itu ke sesuatu seperti jejaring sosial fb atau twitter atau blog dan ketika orang sedang   galau   dia bisa mendadak menjadi seniman dan menjadi terlihat PUITIS walaupun sebenarnya terlihat meningitis, dia bisa dapet segudang inspirasi dari rasa   galau   dia, tidak peduli juga itu menjijikan apa bukan yg penting buat dy itu dy bisa melepaskan rasa galau nya dengan melakukan hal2 seperti tadi, dan ini dia contoh2nya : korban kali ini orang yg bern