SORE
Seorang Perempuan
Seorang Perempuan
“ Roses are reds, and violets are blue, you are a girl with a good heart, and i think i love you “ Senja mengirim pesan ini kepada sore.
Sore adalah seorang perempuan, perempuan yang sedang dikagumi senja, tingginya kurang lebih sebahu senja. Badannya ideal, minimal menurut senja. Wajahnya cantik, hatinya lebih cantik, lagi - lagi minimal menurut senja.
Senja dan sore adalah teman sedari SMA, kelas 1 dan 3 mereka berdua satu kelas.
Sore sewaktu SMA termasuk perempuan yang banyak diingat oleh orang, terutama oleh laki – laki. Sebaliknya, senja waktu SMA, 6 dari 10 orang mengingat dia saja sudah syukur. Senja bukan tipikal laki – laki yang layak untuk dikagumi. Tidak jago olahraga yang banyak gerak, olahraga yang senja kuasai betul hanya catur. Siapa yang suka catur, kalau bukan orang – orang yang tidak suka dengan keramaian. Bermusik hanya kunci – kunci dasar. Apalagi ya, pokonya tidak ada yang patut dikagumi dari senja dibandingkan dengan laki – laki lain seumuran senja sewaktu SMA.
Tapi... Hari ini, kurang lebih 6 tahun setelah SMA, siapa yang sangka kalau Senja dan sore bersepakat untuk membuat suatu hubungan. Hubungan yang mempunyai tujuan. Dengan segala resiko di dalamnya, mereka berdua sepakat untuk berjalan jauh, beriringan.
Cerita ini adalah cerita tentang senja dan sore. Atau lebih tepatnya, cerita bagaimana senja mengagumi sore. Seorang perempuan.
Seperti nama mereka, mereka berdua beriringan, saling mengisi. Seperti namanya, sore hadir setiap saat, diperhatikan oleh orang banyak. Dan senja hanya dinikmati untuk yang mengerti saja, mengerti indahnya senja. Dan seperti namanya juga, senja selalu mengagumi sore, karena sore menjadi tempat untuk banyak orang berpulang pada keluarganya, menjadi banyak tempat untuk dinantikan kedatangannya. Kalau senja, senja adalah waktu yang dijadikan tempat untuk membuang angan-angan tentang kehidupan, untuk orang – orang yang gemar menyendiri. Menjauh dari keramaian.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“ Sore, lagi kosong? Gue lg di jakarta, mau main ga? “ Senja mengirimi pesan kepada sore.
“ Boleh, kosong sih. Mau kemana? “
“ Nonton yu “
Awal yang berani yang dilakukan oleh senja.. Pria yang hafal jalan saja tidak. Berani – beraninya mengajak seorang perempuan yang digemari oleh banyak laki – laki untuk jalan berdua.
Tapi memang takdir itu adil.. bukan bioskop yang jadi pertemuan antara senja dan sore, tapi tempat makan steak yang panas dan sesak yang menjadi tempat bertemu senja dan sore.. bukan tempat bertemu senja dan sore.. tapi tempat bertemu senja, sore, kaka kandungnya, suami kaka kandungnya, dan satu anak kaka kandungnya. Berlima, di tempat yang panas dan kecil.
Waktu itu, sore memakai sweater abu. Lengan panjang. Sore masih cantik, sama seperti SMA dan terakhir bertemu satu tahun sebelumnya saat buka bersama SMA.
Di pertemuan singkat hari itu, senja dan sore hanya membicarakan kabar, kabar pribadi, teman - teman yang mereka berdua kenal, dan sedikit kabar guru yang mereka tau.
Kehidupan adalah misteri, tidak ada yang tau. Hari ini A, bisa jadi besok B. Ada misteri – misteri tersembunyi yang perlu diketahui di hidup ini.
Dan sore, sore adalah perempuan yang ternyata menyimpan misteri.. Misteri yang kedepannya senja baru mengetahui. Seperti namanya, sore adalah realita, dan senja adalah imaji.
Komentar
Posting Komentar