Film The Curse Of
The Weeping Woman sudah menarik untuk dilihat ketika tiba – tiba ganti judul
yang awalnya The Curse of La Llorona menjadi The Curse Of The Weeping Woman.
Hal yang menarik lainnya adalah karena film ini diproduseri oleh James Wan yang
kemarin sukses dengan Aquaman dan juga sebelum-sebelumnya cukup sukses dengan The Conjuring Universe. Film La Llorona termasuk ke dalam Universe-nya The Conjuring, tepatnya
beberapa tahun setelah film Anabelle yang pertama.
Premis film The
Curse Of The Weeping Woman adalah tentang seorang Orang tua tunggal yang
mempertahankan kedua anaknya yang ingin diambil oleh roh jahat La Llorona. La
Llorona sendiri mempunyai history perempuan yang membunuh anak-anaknya karena
sakit hati diselingkuhi oleh sang suami, kemudian membunuh dirinya sendiri dan
menjadi roh jahat yang ingin mengambil setiap anak – anak yang tak lagi
disayangi oleh orang tuanya.
Roh Jahat ini disebut sebagai La Llorona... atau bisa juga disebut di Indonesia sebagai Wewe Gombel. Beda bentuk, sama tujuan.
Roh Jahat ini disebut sebagai La Llorona... atau bisa juga disebut di Indonesia sebagai Wewe Gombel. Beda bentuk, sama tujuan.
Film folklore horor
sebenarnya punya potensi menjadi bagus, karena diangkat dari kisah yang ada di dalam
masyarakat. Namun, khusus film The Curse Of The Weeping Woman, folklore asal
meksiko ini terasa sangat biasa saja selama film berlangsung.
Tidak ada kelebihan
yang berkesan menurut pribadi saya. Cerita yang tidak solid, Tone Colour yang
terlalu gelap ketika malam, Ketegangan film dibangun hanya dengan jump scares., sampai penggambaran hantu
La Llorona sendiri yang tidak menyeramkan.
Cerita yang tidak
solid
Dimulai dari Cerita
yang tidak solid, premis orang tua tunggal yang mempertahankan anaknya dari roh
jahat sudah sebelumnya dilihat di film Mothers
Love (Wewe Gombel) karya Joko Anwar. Bahkan menurut pribadi saya, film Mothers Love lebih solid dari sisi
cerita. Bagaimana hubungan antara anak dan ibu yang perlahan lenyap sangat
bagus digambarkan di film Mothers Love,
alasan kelonggaran hubungan inilah yang nantinya dimanfaatkan oleh roh jahat
untuk mengambil jiwa anak dari orang tuanya.
Sementara itu, film The Curse Of The Weeping Woman tidak baik menggambarkan hubungan Anna Gracia (Linda Cardellini) sebagai ibu dengan kedua anaknya ( yang mulai menghilang. Karena dijelaskan sendiri di dalam film kalau La llorona akan mengambil anak yang dijauhi oleh orang tuanya. Kata Dijauhi pun tidak jelas maknanya seperti apa di film ini, dijauhi secara jarak atau hanya kiasan saja, jauh secara hati atau perasaan.
Alasan kuat kenapa
La Llorona akan mengambil anak dari Anna Gracia adalah karena Patricia (Patricia Velaquez) sebagai tokoh yang di awal film
diceritakan kedua anaknya diambil oleh La Llorona, dan mempunyai dendam kepada Anna
Gracia, sehingga Patricia berdoa kepada La Llorona untuk mengambil anak dari
Anna Gracia.
Tone Colour
Film horor bertumpu
pada kengerian adegan, dan kengerian adegan biasanya berlangsung pada malam
hari dimana niscaya waktu para roh jahat melakukan aktivitas. Tone di
film ini dirasa gelap dibanding film horor lain, sehingga perlu mengerutkan
dahi dan menyipitkan mata agar lebih fokus ketika waktu malam.
Jump Scares
Jump Scares di
dalam film horor menjadi senjata yang bisa memakan tuannya sendiri. Ketegangan
di dalam film horor bisa dibangun melalui jump
scares dan alur cerita. Alih – alih menguatkan cerita agar lebih
menegangkan, film ini justru lebih banyak mengandalkan jump scares yang sebetulnya dari jumlah tidak terlalu banyak.
Karakter La Llorona
Penggambaran La
Llorona di dalam film ini tidak membantu membuat film menjadi lebih seram. La
Llorona digambarkan dengan perempuan memakai baju putih pernikahan yang di wajahnya
ada bekas tangisan darah yang berubah menjadi gelap. Selain itu, penggambaran
La Llorona ditambahkan dengan tangan La Llorona yang bisa melukai tangan
manusia ketika La Llorona menyentuhnya. Sentuhan ini digambarkan di dalam film
sebagai transfer dendam La Llorona ketika masih hidup ia diselingkuhi oleh Pria
yang dicintainya.
Positif
Film The Curse Of
The Weeping Woman walaupun tidak memberikan kesan untuk saya, tentu mempunyai
nilai positif. Nilai posiitf hadir karena Kehadiran seorang pengusir roh jahat
yang menjadi bumbu penyedap dari film ini, pengusiran roh jahat dilakukan dengan
ritual khas meksiko, penggunaan bahasa latin membuat film ini terlihat lebih
sedap di babak akhir film.
Film La Llorona
jauh dari harapan pribadi, film yang tergabung dalam Conjuring Universe dan disutradai oleh James Wan tidak lebih baik
dari film – film james wan sebelumnya.
Tetapi, film ini
mendapat angka yang menjanjikan untuk opening day di amerika, yaitu di angka $2.75 juta. Angka ini lebih baik dari Pet Sematary film horor yang diangkat
dari novel karya Stephen King.
Hal ini bisa menjadi pertimbangan untuk kamu yang ingin nonton film The Curse Of The Weeping Woman. Masih ada beberapa hari lagi sebelum film the curse of the weeping woman turun layar total dari bioskop di Indonesia.
Hal ini bisa menjadi pertimbangan untuk kamu yang ingin nonton film The Curse Of The Weeping Woman. Masih ada beberapa hari lagi sebelum film the curse of the weeping woman turun layar total dari bioskop di Indonesia.
Selamat Menonton :)
Komentar
Posting Komentar