Langsung ke konten utama

Ulas Film : Aladdin

                             Will Smith Steal The Show, Aladdin and Jasmine Steal The Heart



Sinopsis :
Film Aladdin adalah film Live-Action Disney yang kesekian kalinya, bercerita tentang pemuda yatim piatu miskin yang tinggal di sebuah kota bernama Agrabah dan hanya ditemani dengan seekor monyet cerdik bernama Abu. Suatu hari, Aladdin bertemu dengan Putri Kerajaan yaitu Putri Jasmine yang sengaja menyembunyikan identitasnya di kerumunan pasar. Putri Jasmine adalah anak dari Raja Kerajaan Agrabah, kerajaan yang juga memiliki penasihat kerajaan yang secara tersembunyi memiliki keinginan jahat untuk menguasai kerajaan dengan cara mencari Lampu Ajaib yang konon bisa mengabulkan segala permintaan. Pertualangan dimulai ketika Aladdin lah orang yang bisa menemukan lampu ajaib tersebut terlebih dahulu dari penasihat kerajaan Agrabah.

Ulasan :
Aladdin adalah film Live-Action Disney yang hadir ke layar bioskop setelah Dumbo dan Christopher Robin. Layaknya Film Live-Action Disney lainnya, Film Aladdin kuat dari hubungan yang dibangun antar tokoh, seperti antara Christopher Robin dengan Pooh, Penyihir dengan Putri Tidur dalam Film Maleficient, dan Dumbo dengan Keluarga Farrier dalam Film Dumbo. Di film Aladdin hubungan yang dibangun dengan kuat adalah hubungan antara Aladdin dengan Jin, bahkan melebihi kekuatan hubungan antara Aladdin dengan Putri Jasmine. Saya saja sampai hampir menangis ketika adegan Aladdin yang menggunakan permintaan ketiganya untuk keperluan Jin bukan untuk keperluannya sendiri. What A Good Relationship !

Film Aladdin disutradarai oleh Guy Ritchie yang juga pernah menyutradarai Sherlock Holmes versi Robert Downey Jr. Dalam film Sherlock Holmes versi Robert Downey Jr. Sang sutradara gemar membuat scene menjadi lebih lambat untuk menunjukkan kemampuan deduksi dari Mr. Holmes, hal itu membuat saya terkesan sampai hari ini. Dan di dalam Film Aladdin, Sang Sutradara melakukan hal sebaliknya, dalam beberapa adegan “Sing and Dance” kecepatannya ditambah dan berhasil membuat saya menari sendiri selama film dan sesudah film. Bukan saya saja bahkan, orang di depan dan di samping saya pun ikut menggerakan tubuhnya.

Sebetulnya, tidak ada yang berubah pada cerita Aladdin dan Lampu Ajaibnya. Sama seperti yang kita semua tau dari kecil. Dalam film ini perubahan terjadi pada busana aladdin dan putri jasmine yang disesuaikan dengan kondisi saat ini. Putri jasmine yang diperankan oleh Naomi Scott cukup memukau, dan pemeran Aladdin (Mena Massoud) yang saya tidak tau itu siapa, setelah melihat film cukup bisa membuat saya ingin mencari tau. Hal yang menarik dari film ini menurut saya adalah hadirnya Will Smith sebagai pemeran Jin. Will Smith berhasil mengambil perhatian keseluruhan film, bumbu komedi yang diberikan sukses karena kehadiran Will Smith dan bumbu tersebut bekerja sesuai dengan yang dimaksudkan, membuat rasa dari film lebih bisa dinikmati oleh penonton. Singkat kata, Will Smith membayar rasa penasaran penonton semenjak diumumkan akan berperan sebagai jin dalam film Aladdin.

Walaupun hubungan antara Aladdin dengan Jin berhasil mencuri perhatian penonton, tetap saja hati penonton disediakan ruang selalu untuk hubungan antara Aladdin dengan Putri Jasmine. Lebih – lebih sebelum film rilis ke layar lebar, Soundtrack film Aladdin telah lebih dahulu Booming berkat sentuhan Zayn Malik dan Zhavia. Hubungan romantis antara pria sederhana terlampau miskin dengan Putri kerajaan yang punya sifat progresive masih menjadi kesukaan untuk saya sendiri. Adegan kesukaan saya selama film adalah saat mereka berdua menaiki Karpet Ajaib mengelilingi kerjaan Agrabah dan dunia luar.

Akhir kata, sebelum saya menutup ulasan terlambat ini, saya ingin meminta maaf karena ketidak konsistenan untuk mengulas film. Tuntutan pekerjaan yang harus dinas luar beberapa kali dalam satu bulan, membuat saya tidak ada waktu untuk menonton Film di Bioskop. Tapi, Bagaimana lagi, kalau tidak seperti itu, darimana saya bisa beli tiket untuk nonton. Hehe :')

Ironis ya? Hidup memang seperti itu.... Ada Waktu, tidak ada uang. Ada Uang, tidak ada waktu.

Kesimpulan untuk film Aladdin adalah, film ini sangat menjanjikan untuk ditonton di Bioskop. Kita tidak akan merasa rugi mengeluarkan uang untuk membeli tiket Aladdin. Kita akan diberikan kesan yang bagus selama menonton film ini.. Dan khusunya... akan semakin menjadi – jadi untuk menyanyikan..

A Whole New Woooorldd...

Sekian.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

IPB OH IPB

          Yeay akhirnya setelah sekian lama, Blog gue bisa kebuka lagi *kayang sambil minum es           Akhirnya juga setelah beribu-ribu tahun, gue bisa celoteh panjang yang insya Allah gak ada yang liat. Bukan.. bukan karena gue gak mau kasih liat, tapi emang gak ada yang mau liat, gak ada yang visit blog gue. oke mulai.... Bulan puasa, bulan yang penuh rahmat, dimana semua orang berlomba-lomba berbuat kebaikan, dimana pahala di lipat gandakan, disitu pula orang terlihat mengenaskan. Banyak banget orang-orang yang kerjaannya cuma tidur-tiduran, entah di kamar, kostan, atau di tempat yang paling nyaman buat numpang tidur, balkon masjid. Gaya tidurnya pun macem-macem, ada yang selow tidurnya kaya putri salju, ada juga yang tidurnya beringas kaya beruang madu yang lagi operasi cesar.           Eh tapi Gue gak mau cerita tentang ramadhan, dosa. Gue mau cerita tentang............ IPB *jeleger . Kampus tercinta, kampus hijau, kampus yang gue impi-impiin

Ulas Film : Film Wewe Gombel Versi Latin Tidak Lebih Seru dari Wewe Gombel Versi Lokal

Film The Curse Of The Weeping Woman sudah menarik untuk dilihat ketika tiba – tiba ganti judul yang awalnya The Curse of La Llorona menjadi The Curse Of The Weeping Woman. Hal yang menarik lainnya adalah karena film ini diproduseri oleh James Wan yang kemarin sukses dengan Aquaman dan juga sebelum-sebelumnya cukup sukses dengan The Conjuring Universe . Film La Llorona termasuk ke dalam Universe-nya The Conjuring, tepatnya beberapa tahun setelah film Anabelle yang pertama. Premis film The Curse Of The Weeping Woman adalah tentang seorang Orang tua tunggal yang mempertahankan kedua anaknya yang ingin diambil oleh roh jahat La Llorona. La Llorona sendiri mempunyai history perempuan yang membunuh anak-anaknya karena sakit hati diselingkuhi oleh sang suami, kemudian membunuh dirinya sendiri dan menjadi roh jahat yang ingin mengambil setiap anak – anak yang tak lagi disayangi oleh orang tuanya. Roh Jahat ini disebut sebagai La Llorona... atau bisa juga disebut di Indonesia seba