Langsung ke konten utama

Untitled

23 Oktober 2102
Ping, Handphone egi berbunyi “ Gi kamu ikut camping yg ke hutan itu yah? “ pesan singkat dari vert.
“ iya ikut kok, kamu ikut juga? haha “ Kebetulan lagi yang sangat aneh mereka berdua ikut acara pecinta alam dari kampus, menginap semalam di hutan kecil dekat kampus mereka.
“ wei gi lo jadi ikut yang ke hutan itu kan gi? Bukain pintu dulu sebentar please “ ragil berteriak di depan pintu kamar egi. Ragil adalah tetangga kamar egi di asrama, rambutnya bergelombang kulitnya coklat tingginya kira – kira sebahu egi.
“ apa? iya ikut gue mau packing dulu gil sebentar yah “ Semua bahan logistic dia masukkan satu persatu ke dalam tas besar yang dia pinjam ke kakak tingkatnya, Hutan rindang yang penuh dengan tantangan menunggu egi dan ragil datang. Mereka berdua siap berkemah di hutan, tiidur beralaskan matras di atas rumput hijau.
“ egiiiiiiii, aku kira kamu gak ikut ginian juga hehe “ teriak vert di tempat start awal keberangkatan mereka.
“ lah kamu yang aku kira gak ikut kita, kamu kan anak bunda hehe.. “ membalas sahutan vert dan sedikit meledek dia.
“ yeh kamu tuh anak mama “ menekuk mukanya vert berjalan mendekati egi.
Pemandangan sore di sela – sela perjalanan menjadi penawar dari rasa pegal karena menopang tas besar yang ada di pundak. egi, ragil, dan vert berjalan di jalan setapak yang hanya cukup untuk satu orang, hati – hati mereka melangkahkan kakinya di jalan tanah yang tidak rata banyak lubang bersembunyi di balik dedaunan mati yang gugur dari pohon -  pohon besar di pinggir jalan setapak itu.
 
“ Perbedaan itu memang menarik jika kita ingin lebih dekat dengan seseorang, bisa menyatukan perbedaan – perbedaan yang ada untuk dijadikan suatu kesamaan lebih membantu kita untuk dekat dengan seseorang, tetapi lebih baik lagi jika tidak ada perbedaan di antara kedua orang itu, hanya kesamaan yang ada yang bisa lebih cepat membuat dua orang yang awalnya tidak mengenal satu sama lain menjadi lebih dekat mengenal lebih jauh orang itu. Jauh, lebih jauh, semakin jauh sampai berkamuflase melupakan sejenak kita itu siapa dan berganti menjadi orang yang kita kenal lebih jauh “ menulis di buku kecilnya. Aroma Bau daun kering, embun air yang menetes dari ujung daun, bunga yang mekar, ilalang yang tertiup angin, egi meresapi semua anugerah yang diberikan tuhan dengan alam yang sangat mempesona, tidak ada kuasa selain dia yang bisa membuat semua komponen – komponen alam itu dirangkai menjadi pemandangan yang indah.
Hamparan rumput yang luas menyambut mereka dan yang lainnya, Tenda pun didirikan, tenda yang tegar dibangun untuk melindungi mereka dari binatang dan juga tempat untuk mereka beristirahat, tenda biru itu ditopang dengan 6 pasak dan 2 tiang yang di tanam ke dalam tanah dan dihubungkan dengan tali, parit juga dibuat di samping luar tenda agar tenda biru itu tidak ada air yang masuk ke dalam.
Malam hari mereka bertiga berbaring di rumput memandang bintang yang bertebaran di langit, bagai kanvas yang diberi warna dasar hitam dan diisi bintik putih yang bersinar cerah, bintang yang berserakan di langit mempunyai pola membentuk sebuah rasi, rasi yang paling indah di antar rasi – rasi lain. Vert, ragil, dan egi mereka merebahkan tubuhnya sejenak di atas rumput ditemani binatang kecil yang tinggal di dalam rerumputan. Egi membayangkan tangannya ada di atas tangan vert, memegang lembut jemarinya, memasukan jemari – jemari egi ke sela – sela jemari vert. Tapi sekali lagi semua itu hanya khayalan.
“ kita disini semua single yah? Iya kan? “ suara ragil memecahkan keheningan malam itu.
“ iyah gua sih single, vert juga iya kan? Lo gimana single gak? “ egi menjawab pertanyaan ragil sambil terus menatap langit.
“ yeh tenang aja gue single kok. Kalo lo mau sama gua yaudah daftar aja haha “ candaan ragil mengisi kesenjaan di malam itu.
“ Aku dulu pernah suka sama seseorang, tapi sekarang orang itu udah tenang di alam sana “ Vert tiba – tiba berbicara lalu semua diam, egi bangun dari tidurnya dia tidak meyangka sebelumnya ternyata vert dulu pernah suka seseorang, walaupun itu bukan dia orang yang vert suka.
Vert dulu pernah suka dengan seseorang, orang itu sangat pandai bermain piano, vert suka ketika jemari - jemari lincah bermain memainkan nada – nada indah yang menghanyutkan segelintir perasaan di dalam hati vert, berbaring di atas awan putih yang sejuk ditemani alunan nada – nada dari jiwa sang pemain piano, semakin lama dia bertemu dengan orang itu semakin mengendap juga rasa di dadanya. Karena dia juga sekarang vert menyukai seseorang yang ahli dalam bermain piano.
“ aku gaktau kalau dia suka juga sama aku, dia bilang dia suka sama aku tiga hari sebelum dia meninggal tapi terlambat, aku nyesel gak sadar kalau dia juga suka sama aku “ mata vert berkaca – kaca menceritakan pengalaman hidupnya, Jantung egi seakan berdetak, berdebar kencang berontak ingin segera keluar dari dadanya. Bintang – bintang di langit yang terang malam itu semua melihat ke arah egi, bertanya apakah dia bisa lebih dari orang itu, bisa bermain piano, bisa berani bilang kalau dia suka saat - saat terakhir sebelum dia pergi jauh dari vert dan tidak pernah bertemu lagi sampai nanti mereka bertemu di alam yang kekal sana. Egi bisu tidak bisa mengeluarkan satu kata pun menjawab pertanyaan itu. Mungkin sampai mereka tidak lagi bertemu vert belum tau perasaan yang egi simpan sejak awal bertemu dia, menjadi usang melapuk di dalam hati egi.
Satu bulan terakhir sebelum dia meninggal adalah waktu vert dan orang itu terakhir bertemu. satu minggu, dua minggu semua berjalan dengan biasa, sampai minggu ketiga dia jatuh koma, minggu keempat dia masih koma. Hari keempat sebelum dia meninggal dia bangun dari komanya. “ Terus hari ketiga sebelum dia meninggal dia telpon aku, bilang kalo dia suka aku “ Lalu vert menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Hati egi seperti dihujam pasak yang besar tepat di tengah menghujam keras melebamkan lapisan permukan hati egi. Egi membalikan badannya ke arah lain, perang batin di dalam dirinya seketika berlangsung setelah mendengar cerita vert. Apakah vert akan melupakan orang itu? Tidak mungkin. Apakah dia bisa seperti orang itu? membuat vert kagum tidak melupakannya bahkan sudah lebih dari 2 tahun.  Kemungkinan egi dekat dengan vert semakin kecil karena ada sosok yang tidak bisa vert lupakan, dan egi, egi sangat jauh bila dibandingkan dengan sosok itu. Semua sisi di dalam diri egi mengeluarkan semua pendapatnya, egi memejamkan matanya mengacuhkan semua suara – suara dari dalam dirinya.
Kadang, semua yg kita harapkan itu tidak sesuai dengan yg kita bayangkan, setetes asa saja susah untuk kita realisasikan. Cerita – cerita yang kita buat malah menjebak kita ke dalam cerita yang fana, semua yang nyata kita anggap fana dan yang fana sebaliknya kita anggap menjadi nyata. Seperti terperosok ke dunia fana dimana semua cerita terasa indah dan kita menikmati keindahan itu. Titik yang sudah dekat di depan mata malah menjauh, memang cerita ini tak seindah cerita dongeng pengantar tidur. Egi yang mendengar cerita vert dulu seketika berdecak tertegun diam. Kemungkinan yang sudah dia susun tiba – tiba hancur saat cerita yang indah itu melewati telinganya meresap ke dalam benaknya. Keputus asaan, itu yang dirasakan saat ini, cerita sebagus apapun yang dibuat oleh manusia tidak akan seindah cerita yang dibuat sendiri oleh tuhan, selama apapun manusia itu merangkai kata – kata, serumit apapun alur cerita yang manusia itu buat tidak akan pernah bisa menandingi rangkaian kata dan alur cerita yang dibuat tuhan, sangat detail dan sangat rumit cerita itu, membuat semua pembacanya membayangkan apa yang terjadi di sana.
Egi kembali menatapi bintang, detakan jantungnya perlahan kembali normal, dia sudah kembali lagi di dunia dimana dia harus berada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulas Film : Aladdin

                              Will Smith Steal The Show, Aladdin and Jasmine Steal The Heart Sinopsis : Film Aladdin adalah film Live-Action Disney yang kesekian kalinya, bercerita tentang pemuda yatim piatu miskin yang tinggal di sebuah kota bernama Agrabah dan hanya ditemani dengan seekor monyet cerdik bernama Abu. Suatu hari, Aladdin bertemu dengan Putri Kerajaan yaitu Putri Jasmine yang sengaja menyembunyikan identitasnya di kerumunan pasar. Putri Jasmine adalah anak dari Raja Kerajaan Agrabah, kerajaan yang juga memiliki penasihat kerajaan yang secara tersembunyi memiliki keinginan jahat untuk menguasai kerajaan dengan cara mencari Lampu Ajaib yang konon bisa mengabulkan segala permintaan. Pertualangan dimulai ketika Aladdin lah orang yang bisa menemukan lampu ajaib tersebut terlebih dahulu dari penasihat kerajaan Agrabah. Ulasan : Aladdin adalah film Live-Action Disney yang hadir ke layar bioskop setelah Dumbo dan Christopher Robin. Layaknya Film Live-Action Di

IPB OH IPB

          Yeay akhirnya setelah sekian lama, Blog gue bisa kebuka lagi *kayang sambil minum es           Akhirnya juga setelah beribu-ribu tahun, gue bisa celoteh panjang yang insya Allah gak ada yang liat. Bukan.. bukan karena gue gak mau kasih liat, tapi emang gak ada yang mau liat, gak ada yang visit blog gue. oke mulai.... Bulan puasa, bulan yang penuh rahmat, dimana semua orang berlomba-lomba berbuat kebaikan, dimana pahala di lipat gandakan, disitu pula orang terlihat mengenaskan. Banyak banget orang-orang yang kerjaannya cuma tidur-tiduran, entah di kamar, kostan, atau di tempat yang paling nyaman buat numpang tidur, balkon masjid. Gaya tidurnya pun macem-macem, ada yang selow tidurnya kaya putri salju, ada juga yang tidurnya beringas kaya beruang madu yang lagi operasi cesar.           Eh tapi Gue gak mau cerita tentang ramadhan, dosa. Gue mau cerita tentang............ IPB *jeleger . Kampus tercinta, kampus hijau, kampus yang gue impi-impiin

Ulas Film : Film Wewe Gombel Versi Latin Tidak Lebih Seru dari Wewe Gombel Versi Lokal

Film The Curse Of The Weeping Woman sudah menarik untuk dilihat ketika tiba – tiba ganti judul yang awalnya The Curse of La Llorona menjadi The Curse Of The Weeping Woman. Hal yang menarik lainnya adalah karena film ini diproduseri oleh James Wan yang kemarin sukses dengan Aquaman dan juga sebelum-sebelumnya cukup sukses dengan The Conjuring Universe . Film La Llorona termasuk ke dalam Universe-nya The Conjuring, tepatnya beberapa tahun setelah film Anabelle yang pertama. Premis film The Curse Of The Weeping Woman adalah tentang seorang Orang tua tunggal yang mempertahankan kedua anaknya yang ingin diambil oleh roh jahat La Llorona. La Llorona sendiri mempunyai history perempuan yang membunuh anak-anaknya karena sakit hati diselingkuhi oleh sang suami, kemudian membunuh dirinya sendiri dan menjadi roh jahat yang ingin mengambil setiap anak – anak yang tak lagi disayangi oleh orang tuanya. Roh Jahat ini disebut sebagai La Llorona... atau bisa juga disebut di Indonesia seba