09 April 2016, 17.42
Hampir enam bulan tinggal di hunian ini, satu rumah yang
diisi banyak orang. Ada yang unik dari tempat hunian ini, sebuah tradisi,
tradisi meminum kopi. Pagi, siang, sore, dan malam, kopi menjadi minuman utama, kadang
dibarengi dengan air putih. Terkadang juga kopi bukan hanya sekedar
menghilangkan dahaga, tetapi juga menunda lapar. Hanya di hunian ini.
Disini, kopi yang hangat bisa menjadi pencair suasana, menghilangkan
jarak dengan tamu yang datang. Dan disini, baru disini, kopi diseduh bukan dari
air khusus minum, tapi dari air kran, air yang dialirkan dari wastafel yang berada di
dapur, tepatnya di sebelah pemanas air.
Banyak fungsi dari kopi, memang tidak salah ada buku yang
judulnya adalah filosofi kopi. Tapi, sekali lagi, bukan si kopi yang ingin
diceritakan, disini ingin bercerita tentang si peminum kopi.
Peminum kopi, manusia yang tetap teguh menjadi dirinya
sendiri, tetap tenang dengan kekacauan sekitarnya, karena ulahnya sendiri.
Sudah berulang kali bertemu dengan manusia yang tingkah lakunya seperti si
peminum kopi, tapi ada yang beda dari si peminum kopi ini.
Wajarnya, dengan
kekacauan yang dia buat, tindakan yang akan dilakukan adalah tertawa, dan
berlari dari kekacauan tersebut. Tapi si peminum kopi ini tetap tenang, dan ada
sesekali raut sesal.
Lalu, kembali lagi berbicara ke diri sendiri, apa sebenarnya
arti dari menjadi diri sendiri? Bila di hadapkan dengan peminum kopi lain yang
saat ini gemar meminum kopi grade 2 menuju grade 3. Tapi diri sendiri masih
gemar minum kopi grade 1.
Apa yang harus dilakukan? Jelas, Menjadi diri sendiri yang
lebih baik. Segera menggemari kopi grade 2.
Komentar
Posting Komentar