Langsung ke konten utama

Refleksi



Pernah Mendengar kalimat " Buah Jatuh tidak jauh dari Pohonnya " ?
   
Dulu, aku tidak percaya kalimat itu saat melihat sosok Orang Tua ku yang ada di rumah, dan membandingkannya dengan Orang Tua lain. Peran Orang Tua yang aku lihat pada orang lain sangat mirip dengan peran Orang Tua yang aku lihat di Film yang genre-nya adalah keluarga, film yang akhirnya selalu bahagia.

Aku ingin menjadi orang hebat, orang yang bisa menasehati anaknya dengan baik, bisa memberi semangat anaknya jika sedang jatuh.

Aku ingin menjadi orang yang selalu memenuhi keinginan anaknya, tanpa harus menangis atau memeram diri di dalam kamar terlebih dahulu.

Aku ingin menjadi orang dengan gelar dibelakang namanya, gelar pertama, kedua, ketiga, bahkan keempat.

Aku ingin menjadi orang yang selalu dibicarakan oleh orang lain, orang yang selalu digantungi oleh orang lain karena jasa - jasanya yang besar.

Sayangnya, dulu, semua itu aku lihat ketika aku berada di luar rumah. Tidak didalam rumah.

Setelah aku hidup belasan tahun, menemui berbagai sifat manusia, berbagai kejadian, masalah, akhirnya aku tahu, dan aku sepakat, bahwa buah memang tidak jauh jatuh dari pohonnya.
 
Sekarang, aku sadar bahwa aku akan menjadi orang hebat, orang yang tidak hanya sekedar bisa menasehati, tapi menjadi teladan untuk anaknya karena kerja keras yang dilakukan. Tidak hanya sebatas memberi semangat, tapi bisa menjadi pemacu semangat karena kesederhanaan yang dimiliki.

Aku sadar bahwa apa yang dibutuhkan anakku nanti bukan hanya barang ataupun uang, tapi kesabaran dan kedewasaan.

Aku sadar bahwa aku akan mempunyai gelar, gelar yang aku dapat karena usaha dari seseorang yang tidak mempunyai gelar apapun.

Aku sadar bahwa aku akan menjadi orang yang bekerja dalam diam, menjadi orang yang besar, besar karena hati, bukan besar karena pujian.

Terakhir, aku ingin anakku nanti sadar bahwa apa yang aku lakukan ternyata mempunyai rahasia tersendiri, dan pasti mempunyai arti.

Bogor, Sore Hari.
7 September 2014
Zein Fadhlurrahman

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulas Film : Aladdin

                              Will Smith Steal The Show, Aladdin and Jasmine Steal The Heart Sinopsis : Film Aladdin adalah film Live-Action Disney yang kesekian kalinya, bercerita tentang pemuda yatim piatu miskin yang tinggal di sebuah kota bernama Agrabah dan hanya ditemani dengan seekor monyet cerdik bernama Abu. Suatu hari, Aladdin bertemu dengan Putri Kerajaan yaitu Putri Jasmine yang sengaja menyembunyikan identitasnya di kerumunan pasar. Putri Jasmine adalah anak dari Raja Kerajaan Agrabah, kerajaan yang juga memiliki penasihat kerajaan yang secara tersembunyi memiliki keinginan jahat untuk menguasai kerajaan dengan cara mencari Lampu Ajaib yang konon bisa mengabulkan segala permintaan. Pertualangan dimulai ketika Aladdin lah orang yang bisa menemukan lampu ajaib tersebut terlebih dahulu dari penasihat kerajaan Agrabah. Ulasan : Aladdin adalah film Live-Action Disney yang hadir ke layar bioskop setelah Dumbo dan Christopher Robin. Layaknya Film Live-Action Di

this is all about who i am

My name is zein and i'm not a terrorist , yah memang benar itu nama saya tapi bukan terrorist itu hanya cuplikan kata dari sebuah film yang tidak usah saya sebutkan judulnya apalagi para pemainnya.   Nama lengkap saya Zein Fadhlurrahman atau sebut saja bunga eh maaf maksut saya adun. Nama yang sangat lucu dan tidak mempunyai arti apa-apa, konon katanya nama adun itu diberikan ketika saya masih kecil dan masih polos yang jauh berbeda dari sekarang ketika saya sudah dewasa , nama itu diberikan karena tadinya panggilan saya adalah Fadhlur, nama tengah saya. Mungkin karena susah dalam penyebutannya dan memang tidak pantas diucap oleh sembarang orang,  jadinya mereka memanggil saya adun. Dan sampai sekarang dengan tidak adanya tindakan yang tegas dari saya dan orang tua saya malah meng-IYA-kan saja perbuatan keji itu, jadi nama saya dirumah adalah adun (anak dukun). Saya dilahirkan dari keluarga yang sangat berkecukupan tapi itu dulu sebelum saya dilahirkan, ketika say